Manusia & Keadilan
10:36 PM
Disini gue mau membahas pandangan laki-laki terhadap perempuan. Maksud dari foto diatas mendeskripsikan bahwa penampilan luar dari seseorang itu belum tentu mencerminkan sifat orang tersebut. "jangan melihat buku dari covernya saja" ini mungkin mewakili dari deskripsi foto diatas.
Pernah suatu hari setelah perkuliahan selesai dan mau pulang, gue bertemu
dengan, sebut saja namanya Cecep. Waktu baru keluar dari pintu gedung kampus, gue
disapa sama Cecep, otomatis gue balas sapaannya, dia ngajak gue mengobrol
sebentar. Ternyata si Cecep ngga sendirian, disampingnya ada temennya,
laki-laki juga. Kita duduk-duduk didepan gedung kampus sambil liat lalu lalang
para mahasiswa mahasiswi. Disela-sela obrolan, ada seorang mahasiswi lewat
didepan kita, si Cecep nanya ketemannya “menurut lo, cewe itu ayam kampus
bukan?” gue ngga denger temennya jawab apa tapi gue perhatikan ngga ada yang
salah dari perempuan itu, dia memakai pakaian yang biasa aja, pakaian seperti layaknya
mahasiswi, masih sopan, rambutnya berwarna coklat terang panjang. Setelah itu
beberapa menit kemudian si Cecep nanya lagi ketemannya “nah itutuh kata gue itu
cabe cabean” otomatis gue lihat ke orang yang dia maksud, yang dia maksud itu
cewe berpakaian normal seperti yang lainnya, ngga ada yang aneh, masih sopan.
Saat itu juga gue tanya si cecep kenapa bisa ngomong kaya gitu, dia bilang
“iseng aja, keliatannya kaya gitu sih menurut gue haha” dari situ gue mulai
kesal, gue tau yang mereka maksud bukan salah satu teman gue. Terus untuk apa peduli?
Pertama adalah, kenapa mereka bisa dengan entengnya bicara
seperti itu, menjudge perempuan dengan seenaknya? Apa mereka cuma bisa lihat perempuan
dari penampilan luarnya aja? Pasti sudah pernah mendengar kata cewe
murahan kan? Tapi gue jarang mendengar seorang cowo dibilang cowo murahan. Gue
suka heran, cewe yang cuek dibilang so jual mahal, belagu, sedangkan cewe yang royal, yang punya banyak teman cowo
dibilang cewe murahan. apa-apaan mereka ini, serba salah.
Suatu contoh kasus adalah gue sendiri. Dari banyak cowo yang gue tanya, penilaian mereka tentang gue pertama kali lihat gue bagaimana. Mereka banyak yang bilang gue cewe bebas, yang sukanya main malem malem, yang glamor, yang suka ninggalin solat dan blablabla astagfirullah. Dan karena selama disini gue lebih
sering main sama cowo juga mungkin, ya karena teman gue kabanyakan cowo. Dikampus gue atau tepatnya jurusan gue bukan hal yang aneh kalau melihat cewe lebih sering kumpul bareng cowo-cowo, karena jurusan Sistem Informasi itu lebih banyak cowo dibandngkan cewenya. Dikelas aja
cowo dan cewe itu 4:1, padahal biasanya cewe yang lebih banyak, mungkin karena
ini jurusan yang berbau komputer yang jarang diminati kaum perempuan atau
entahlah. jadi ya apa boleh buat? Toh apa salahnya berteman dengan banyak
orang, bisa bermanfaat sebagai relasi nanti. bersosialisasi itu menguntungkan sekali untuk banyak hal. tidak memandang gendre, status, kasta dan lainnya.
suka terpikirkan mereka ini para kaum laki-laki suka berpikiran lebay,
pernah ada perempuan yang kelihatan (maaf sebelumnya) tali branya, dan mereka langsung berkomentar macam macam. Memang apa salahnya sebuah tapi? Apa bedanya sama
tali tali yang lain? Tali tambang, tali rapia, tali sepatu, tali nametag, apa
bedanya? Gue ngga habis pikir dengan pikiran cowo cowo macam ini ckck, mereka
harus banyak banyak di ruqiah sepertinya.
Ini hanya opini gue aja buat golongan laki-laki yang menurut saya yaaaaa tidak berkelas karena ucapannya dan perilakunya. Layaknya pengangguran yang sukanya
nongkrong diwarung, main kartu sambil ngerokok, minum kopi dan ngomongin cewe
seksi atau entahlah apa yang mereka pikirkan. Maaf atas perkataan gue yang tidak sopan dan terdengar
berlebihan, Terimakasih.
0 comments