Pengaruh Inflasi Terhadap Pengangguran
2:08 PM
Inflasi
merupakan keadaan dimana kenaikan harga barang dan atau jasa yang
berlaku secara umum dan terus – menerus sehingga mengakibatkan daya beli
masyarakat menurun. Inflasi merupakan permasalahan ekonomi yang sangat melekat pada setiap negara yang
ada didunia ini. Pada dasarnya inflasi bukanlah hal yang selalu tidak
diharapkan, jika suatu negara dapat ‘mengolah’ inflasi dengan baik maka
keuntunganpun juga bisa didapat, sebab inflasi suatu negara dengan tingkat kurang
dari 4% mampu memicu pertumbuhan
penawaran agregat, karena kenaikan harga akan mendorong produsen untuk
meningkatkan outputnya. Namun jika inflasi dibiarkan begitu saja maka beberapa
masalah akan muncul antara lain melambatnya pertumbuhan ekonomi, berkurangny
gairah investor dalam menanam modal pada negara tersebut, pendapatan riil yang
merosot, kesenjangan distribusi pendapatan dan lain-lain.
Pengangguran adalah suatu kondisi di mana orang tidak
dapat bekerja, karena tidak tersedianya lapangan pekerjaan. Masalah ekonomi
makro satu inilah yang paling sering dijumpai terutama pada negara berkembang,
di Indonesia misalnya. Sehingga tidak diherankan apabila setiap tahunnya negara
ini selalu mengalami peningkatan “sumbangan pengangguran”. Pengangguran seringkali
menjadi masalah dalam perekonomian karena dengan adanya pengangguran,
produktivitas dan pendapatan masyarakat akan berkurang sehingga dapat
menyebabkan timbulnya kemiskinan dan masalah-masalah sosial lainnya. Adapun
secara umum penyebab pengangguran itu terjadi, antara lain karena jumlah
angkatan kerja atau para pencari kerja tidak sebanding dengan jumlah lapangan
kerja yang ada yang mampu menyerapnya.Dalam jangka pendek, kenaikan tingkat inflasi menunjukkan pertumbuhan perekonomian, namun dalam jangka panjang, tingkat inflasi yang tinggi dapat memberikan dampak yang buruk. Tingginya tingkat inflasi menyebabkan harga barang domestik relatif lebih mahal dibanding dengan harga barang impor.
Masyarakat terdorong untuk membeli barang impor yang relatif lebih murah. Harga yang lebih mahal menyebabkan turunya daya saing barang domestik di pasar internasional. Hal ini berdampak pada nilai ekspor cenderung turun, sebaliknya nilai impor cenderung naik.
Kurang bersaingnya harga barang jasa domestik menyebabkan rendahnya permintaan terhadap produk dalam negeri. Produksi menjadi dikurangi. Sejumlah pengusaha akan mengurangi produksi. Produksi berkurang akan menyebabkan sejumlah pekerja kehilangan pekerjaan.
Para ekonomi berpendapat bahwa tingkat inflasi yang terlalu tinggi merupakan indikasi awal memburuknya perekonomian suatu negara. Tingkat inflasi yang tinggi dapat mendorong Bank Sentral menaikkan tingkat bunga. Hal ini menyebabkan terjadinya kontraksi atau pertumbuhan negatif di sektor riil
Dampak yang lebih jauh adalah pengangguran menjadi semakin tinggi. Dengan demikian, tingkat inflasi dan tingkat pengangguran merupakan dua parameter yang dapat digunakan untuk mengukur baik buruknya kesehatan ekonomi yang dihadapi suatu negara.
Hubungan antara tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran untuk jangka pendek dapat dijelaskan dengan menggunakan Kurva Phillip yang dikemukakan oleh ekonom bernama A.W. Phillips.
Kurva ini digunakan oleh Phillips ketika melakukan pengamatan terhadap korelasi antara pengangguran dengan upah dan inflasi di negara Inggris. Hubungan tingkat inflasi dengan tingkat pengangguran yang merepresentasikan Kurva Phillips dapat dilihat pada gambar di bawah.
Gambar 1 menunjukkan kurva Phillip untuk negara Amerika Serikat pada kurun waktu dari Januari 2008 sampai dengan Oktober 2009. Karena kedua variabel ekonomi ini memiliki hubungan yang negatif, maka usaha untuk menurunkan tingkat inflasi , dapat menimbulkan peningkatan pengangguran.
Kesimpulan
Menurut pembahasan dalam
karya ilmiah diatas, setelah penulis membandingkan mengenai pola hubungan
antara inflasi dan pengangguran di Indonesia dengan teori Phillips yang
dikemukakan oleh A.W Phillips , hasilnya tidak dapat dikaitkan ataupun
dihubungkan dengan teori tersebut. Artinya, teori Phillips tidak berlaku di
negara-negara berkembang terutama untuk Indonesia. Hal ini disebabkan karena
Phillips menggunakan asumsi untuk teorinya bahwa inflasi sangat dipengaruhi
oleh agregat demand atau permintaan agregat, padahal di negara – negara
berkembang, utamanya Indonesia inflasi lebih dipengaruhi oleh biaya produksi.
Jika menurut Phillips saat teradi inflasi, perusahaan akan berupaya
meningkatkan outputnya demi memenuhi kebutuhan pasar, asumsi agregat demand,
sehingga perusahaan akan berupaya meningkatkan sumber daya atau tenaga kerja
demi memenuhi kebutuhan masyarakat, akibatnya pengangguran kian menurun, karena
dianggap dalam jangka pendek nilai nominal yang dibayarkan perusahaaan kepada
tenaga kerja meskipun tetap namun nilai
riil upah yang dibayarfkan tersebut menurun.
Akan tetapi berbeda
dengan Indonesia, seperti yang disebutkan di atas, inflasi terjadi karena
menigkatnya biaya produksi, sehingga secara tidak langsung harga bahan untuk
memenuhi output atau permintaan pasar juga meningkat, sehingga perusahaan akan
berupaya menekan biaya produksi guna efisiensi perusahaan, akibatnya demi menjaga
efisiensi tersebut salah satu langkah yang bisa ditempuh oleh perusahaan adalah
mengurangi tenaga kerja dan mengganti dengan mesin, sehingga biaya yang
dianggarkapun juga berkurang, dalam artian perusahaan harus mengurangi tenaga
keranya dengan cara mem PHK. Namun hal ini tidak dapat diartikan, bahwa di
Indonesia hubungan antara inflasi dan pengangguran adalah positip, sebab dalam
kenyataannya di Indonesia tidak ada hubungan yang pasti antara inflasi dan
pengangguran.
Kritik
Kritik ditujukan untuk pemnerintah yang
seharusnya mampu mencari hubungan atau korelasi antara beberapa komponen yang berkaitan dengan pengangguran, sehingga
nantinya dapat dijadika acuan untuk pemerintah pada khususnya guna
menanggulangi pengangguran.
Saran
Saran ditujukan tidak
hanya pada pemerintah, tetapi juga pada para mahasiswa pada umumnya, dan
mahasiswa Ekonomi pada khususnya yang dianggap sebagai calon penerus bangsa,
dan juga sebagai Social Control agar
setiap periode mengkaji hubungan antara komponen-komponen yang terkait antara
pengangguran, sehingga pola antara indikator tersebut dapat terbaca untuk bisa
membantu langkah-langkah yang perlu di ambil oleh pemerintah guna mengatasi
pengangguran dan inflasi.
Sumber:
http://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/pengaruh-inflasi-terhadap-pengangguran-kurva-phillips/
http://rizkikarisha.blogspot.com/2013/11/pengaruh-inflasi-terhadap-pengangguran.html
4 comments
good post, thx
ReplyDeletebaguws
ReplyDeleteThank infonya dan keren artikelnya. Oh iya, kalo temen-temen mau investasi yang aman dari inflasi, boleh dicoba nih Danain. Katanya sih aman karena ada jaminannya dan udh gitu menguntungkan juga.. investasi yang aman dari inflasi
ReplyDeleteYuk di baca https://jokoyugiyanto.com/pinjaman-online-yang-cepat-cair/
ReplyDelete