Netflix Resmi Masuk Di Indonesia

6:26 PM


Mau nonton aksi Daredevil dan Jessica Jones, tapi masih bingung nonton dimana? Kini ada kabar baik bagi Anda. Netflix yang merupakan salah satu penyedia layanan streaming video populer di Amerika, resmi hadir di Indonesia pada 7 Januari lalu. Anda bisa menikmati kedua serial diatas dan banyak tanyangan lainnya di platform streaming Netflix.
Seperti yang dimuat oleh harian The New York Times, kehadiran layanan Netflix di Indonesia merupakan bagian dari perluasan bisnis perusahaan di Asia. Perusahaan yang berkantor di California Amerika Serikat ini juga telah menghadirkan layanannya di 130 negara. Hingga kini sudah ada 190 negara yang bisa menikmati layanan Netflix.
Dengan hadirnya Netflix di banyak negara, maka pilihan bahasa yang tersedia juga semakin banyak. Sampai saat ini Netflix sudah mendukung 17 bahasa mulai dari bahasa Inggris, Korea, China, Arab, dan sebagainya. Namun sayang bahasa Indonesia belum tersedia dalam subtitle. Ke depannya bahasa Indonesia dan bahasa lainnya juga akan terus ditambahkan oleh Netflix.
Untuk bisa nonton streaming film dan video di Netflix, pengguna harus mendaftar terlebih dahulu. Pengguna akan dikenakan biaya langganan bulanan. Di Indonesia tarif yang dikenakan sama dengan di  Amerika, namun sudah dikonversi dengan mata uang rupiah. Untuk pekat basic dikenakan tarif Rp 109.000, paket standar Rp 139.000 dan paket premium Rp 169.000. Pembayaran bisa dilakukan dengan menggunakan kartu kredit.
Jika Anda sudah terdaftar, maka Anda akan bisa menikmati layanan video streaming Netflix dari berbagai perangkat seperti smart TV, smartphone, tablet, desktop hingga console game. Konten yang tersedia seperti film layar lebar, komedi, tayangan anak, serial populer, dan sebagainya.
Isu Terkait Netflix
Dengan mulai semakin marak masuknya layanan berbasis internet dari luar negeri, ada beberapa isu penting yang mesti menjadi perhatian pemerintah dan masyarakat. Isu pertama yaitu mengenai kemungkinan matinya bisnis IT dan telekomunikasi di Indonesia. Kekuatan nasional di bidang IT akan tergerus oleh kekuatan global.
Isu berikutnya, terutama terkait hadirnya Netflix adalah mengenai konten yang belum diawasi oleh lembaga sensor film (LSF) Indonesia. Semua film dan tayangan Netflix belum ada yang melewati sensor LSF. Seperti dilansir oleh detikiNet, wakil ketua LSF Dody Budiatman mengatakan bahwa perangkat hukum dan perangkat pelaksana terkait sensor video di internet belum siap sama sekali. Hal ini bisa jadi akan membuat tayangan yang berbau pornografi, radikalisme, sadisme, terorisme bisa lolos dan tayang di layanan streaming tersebut.
Layanan video streaming sejenis sebelumnya telah ada di Indonesia, diantaranya adalah Pay TV. Sebenarnya tanpa kehadiran Netflix pun, Pay TV agak kesulitan memasarkan layanan ini mengingat adanya beberapa keterbatasan terutama berkaitan dengan kecepatan koneksi internet di Indonesia.

You Might Also Like

0 comments