FIRA OS: Android UI Buatan Polytron
10:54 PM
TeknoPlace.Com
- Polytron cukup dikenal di segmen
elektronik rumah tangga dan cukup sukses dengan beberapa produk buatannya. Tak
cukup sampai disitu kini Polytron membuat kejutan dengan merilis beberapa
smartphone baru yang menggunakan OS Android dengan UI sendiri sehingga antar
muka baru ini diharapkan akan sukses dipasaran karena FIRA OS merupakan buatan
anak bangsa sendiri.
FIRA
OS diresmikan berbarengan dengan smartphone baru Polytron yang telah mendukung
4G LTE kemarin. Polytron juga menklaim bahwa merekalah vendor pertama yang
mengadopsi jaringan 4G melalui Zap 5 yang telah sukses dipasaran.Tampaknya FIRA
OS menjadi harapan Polytron karena melihat Xiaomi telah sukses membuat antar
muka sendiri yakni MIUI yang telah dikenal dipasar global. tentu saja Polytron
ingin mengikuti jejaknya dengan merilis FIRA OS dengan berbagai keunggulan
sendiri seperti:
- FIRA UI : UI baru dengan pengalaman pengguna yang mudah untuk digunakan
- Fira Check Pulsa memudahkan pengguna untuk cek pulsa pra bayar melalui notification center
- FIRA Smart Call akan mengatur panggilan sehingga tidak mengganggu saat menjalankan aplikasi
- FIRA SMART Directory memudahkan pengguna mencari alamat dan nomor telepon
- FIRA STORE merupakan aplikasi untuk pembelian token listrik, pulsa dan game voucher
- FIRE Pay memudahkan untuk pembayaran online
Sampai
sekarang semakin banyak Android UI buatan lokal yang sudah resmi dirilis
beberapa diantara lainnya adalah ID3OS, NusaMod dan FIRA OS.
Fira OS merupakan sebuah ROM Android yang dikembangkan di atas
Android versi 5.1 atau yang dikenal dengan sebutan Lollipop. Spesifikasi hardware
minimum yang diperlukan Fira OS adalah prosesor dengan kecepatan 1,2 GHz dan
RAM 1GB. Sayangnya saat ini Fira OS belum bisa dinikmati secara publik.
“Saat ini Fira OS belum bisa digunakan secara umum, karena kami
ingin setiap pengguna Fira OS nantinya mendapatkan pengalaman yang baik,” jelas
Roberto Setiabudi Hartono, selaku CEO PT. Fira Makmur Indonesia.
Ya, alasan utama mengapa Fira OS belum bisa dinikmati oleh publik
adalah karena ROM ini baru dikembangkan untuk smartphone Polytron,
mitra pertama Fira OS.
Akhir Januari lalu, produsen smartphone
lokal Polytron meluncurkan lima varian smartphone Zap 6 sekaligus, yaitu Posh Note, Posh,
Note, Cleo, dan Power. Kelima varian tersebut diluncurkan dengan ROM Fira OS.
Jadi bisa dibayangkan sudah ada berapa banyak smartphone yang telah
menggunakan Fira OS.
Proyek kode sumber Android (AOSP)
memberi keleluasaan bagi developer untuk mengembangkan berbagai fitur di dalam
ROM yang mereka buat. Lalu fitur apa saja yang terdapat di dalam Fira OS?
Fitur pertama yang ditonjolkan dari Fira OS adalah kemampuan untuk
mengetahui sisa saldo pulsa dengan mudah. Pengguna tinggal mengakses menu
notifikasi dengan menggeser layar dari atas ke bawah. Di bagian pojok kiri atas
menu notifikasi tersebut akan langsung tertera sisa saldo pulsa kamu. Dian
mengklaim bahwa fitur ini telah mendukung semua operator seluler di Indonesia.
Fitur kedua adalah aplikasi Fira Store. Ini bukan toko aplikasi,
melainkan sebuah aplikasi yang dapat memudahkan pengguna Fira OS untuk membeli
berbagai jenis pulsa. Pulsa telepon, pulsa listrik, sampai voucer game online
pun bisa dibeli langsung melalui Fira Store.
Ketiga adalah Fira Pay. Ini merupakan jawaban dari Fira OS untuk
menantang sistem pembayaran mobile lain seperti Samsung Pay, Apple Pay, dan bahkan
Android Pay. Secara singkat, cara kerja Fira Pay serupa dengan layanan
pembayaran lain. Pengguna perlu memasukkan informasi kartu kredit mereka
terlebih dahulu. Setelah itu, fitur ini baru bisa digunakan untuk melakukan
transaksi online
maupun offline
langsung dari smartphone
mereka.
Tiga fitur tersebut menjadi hal utama yang ditonjolkan oleh Fira
OS saat ini. “Hal yang menarik dari Fira OS dibandingkan ROM yang lain adalah
kami telah mengembangkan fitur-fitur yang sesuai dengan kebutuhan orang
Indonesia,” ungkap Dian menjelaskan kelebihan dari Fira OS.
Fitur lain yang akan muncul dalam waktu dekat adalah aplikasi
Soccer TV. Fira OS telah bekerja sama dengan salah satu saluran TV untuk
memberikan tayangan bola eksklusif yang hanya bisa dinikmati di Fira OS.
Saya sudah sempat mencoba langsung Fira OS. Dari segi antarmuka,
Fira OS bisa dibilang telah berhasil mengembangkan ciri khas mereka sendiri.
Fitur-fitur dasar seperti dukungan terhadap jaringan 4G LTE, NFC, hotspot,
dan lainnya juga sudah tersedia di dalam Fira OS.
Fitur yang diberikan Fira OS memang tidak terlalu banyak untuk
untuk saat ini. Hal itu karena pada fase pertama, fokus pengembangan dari Fira
OS adalah antarmuka dari ROM tersebut. Fase berikutnya adalah mengembangkan
lebih banyak aplikasi yang telah didesain khusus untuk pengguna Indonesia dan
dukungan terhadap smartphone lain.
Dian menceritakan bahwa Fira OS mulai didiskusikan sejak November
2014. Lalu mulai masuk ke tahap pengembangan pada Maret 2015, hingga akhirnya
resmi disematkan pada smartphone Polytron awal tahun 2016.
Saat ini tim pengembang Fira OS terdiri dari dua bagian utama. Tim
pertama adalah 15 orang developer yang bertugas mengembangkan sistem Fira OS,
sedangkan tim kedua adalah 10 orang desainer yang bertugas mengembangkan antar
muka dari Fira OS.
Menyinggung sedikit tentang sosok Dian dan Roberto sebagai pendiri
PT. Fira Makmur Indonesia. Sebelum mendirikan Fira OS, Dian bisa dibilang
merupakan seorang serial entrepreneur teknologi dari tahun 1996. Ia
sempat bekerja sebagai COO di Nexian, salah satu produsen ponsel lokal.
Kemudian ia menjadi Co-Founder dari M-Saku, sistem pembayaran online
untuk perangkat mobile.
Di lain sisi, Roberto merupakan seorang entrepreneur
yang dididik dan dibesarkan di keluarga entrepreneur. Singkat cerita, saat ia bergabung dengan
Polytron sebagai Business Development di bagian divisi mobile.
“Saya bertemu dengan Dian dan Izak. Akhirnya kami memutuskan untuk
membuat sesuatu yang belum pernah dikembangkan oleh produsen smartphone
lokal,” ungkap Roberto.
Sumber:
teknoplace.com
id.techinasia.com
0 comments